Pemikiran Kritis dan Rasa Empati Tidak Tergantikan oleh Teknologi

By Admin

nusakini.com--Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk menghadapi disrupsi teknologi adalah dengan menyiapkan manusia yang berkarakter baik melalui pendidikan agar memiliki pemikiran kritis dan empati. Hal itu disampaikannya dalam acara Kuliah Umum di FEB Undip di Semarang, Senin (9/4). 

"Membangun Indonesia menuju 2045, yang tidak bisa digantikan oleh teknologi adalah pemikiran kritis dan rasa empati," ujar Menkeu di acara yang bertemakan "Digital Disruption: Peluang dan Tantangan Membangun Pondasi Ekonomi Indonesia.  

Menkeu memaparkan, saat ini terdapat 143 juta orang di Indonesia yang sudah terhubung dengan internet. Kalangan ini yang telah memanfaatkan berbagai macam e-commerce seperti Gojek, Tokopedia, ataupun Ruang Guru. Ia menuturkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menggunakan teknologi yang baru muncul sebagai platform untuk mengembangkan kreativitas dan kegiatan ekonomi. Namun Indonesia perlu bekerja lebih banyak lagi.  

"Pondasi yang baik bagi Indonesia menuju 2045 dengan manusia Indonesia yang mencapai 250-300 juta. Dengan teknologi yang ada, maka Ia (Indonesia) membutuhkan empat hal. Manusianya yaitu pendidikan, kesehatan, karakter, value, integritas, agama. Kedua, kualitas dari infrastruktur. Ketiga, kualitas kelembagaan dan keempat, kebijakan pemerintah," tukasnya. 

Oleh karena itu, Menkeu berharap Undip sebagai salah satu civitas akademika mampu menjadi pemberi solusi dan pembangun pondasi menyiapkan manusia dan menjadi lembaga yang kredibel dan berkualitas. (p/ab)